ng-Eksis Ah....

Tulisan ini dibuat hanya untuk hiburan semata, yah..ada sedikit unsur-unsur kesengajan siih... hehe (^_^)v peace. Sebenarnya udah lama pengen bikin tulisan ini, karena tema ini adalah request dari salah seorang teman.

Teman saya itu bilang kalau dia "risih" melihat akhwat-akhwat yang dulunya nggak mau majang fotonya sendiri untuk profil picture di FB, ataupun tidak nge-tag foto yang kelihatan wajah dengan alasan gak ahsan, takut dilihatin banyak ikhwan, hihi. Tapi begitu menikah, woooooooooooooo,,,, semua dah foto "mesra" sama suami bertebaran di FB-nya.

Tak lama setelah saya mendapat curhatan dari teman saya tersebut, ternyata saya mendapati status FB kakak tingkat saya yang isinya kurang lebih begini (maklum udah lama, jadi agak lupa), "Dulu aja pas belum nikah suka update status tausiyah. Setelah nikah malah update status tentang kegiatan "pacaran". Hemmm.Gitu ya kelakuannya"

Mendapati dua hal tersebut, tentang profpic maupun masalah tausiyah, mau tak mau saya tersindir. Hiks. Kena deeeeeeh. Hehe.

Sebenarnya sih saya merasa di tengah-tengah. Sebelum nikah jarang sih make foto pribadi buat profpic, kalau dapat tag foto dari teman-teman kadang dibiarin aja. Kalo soal update status tausiyah juga jarang sih, saya biasa kirim-kirim tausiyah ke teman-teman via sms. Maklum pas lagi jaman kartu AS murah. Hihi. Ngeles banget kayaknya. Maap yak kalau saya suka ngalay.


Yang dipermasalahkan teman saya adalah. Apakah setelah nikah itu berarti "Boleh" untuk memajang foto pribadi sedangkan sebelum menikah itu "tidak boleh". Apakah setelah menikah itu "bebas" untuk bikin update status "alay" tentang kegiatan bersama suami, yang kadang bikin yang ngebaca jadi sepet en mual-mual. Dan jadinya setelah menikah itu malah lebih eksis di FB, wowowowo.

Jiaaaaaaaaaaaaaaaa. Kumaha, kumaha aduh kumahaaaa?

Hem. Tergantung orangnya sih. Ada juga yang bilang "Terserah si akhwat lah, gak apa-apa mesra-mesraan di FB, kan udah jelas kalo itu sama suaminya, daripada yang belum jelas nikah malah sayang-sayangan." woooooooooooo, statement ini... GAk getoooooo juga kaleeeeeeee.

Kembali ke niat deh. Hal ini menjadi pengingatan kepada diri saya sendiri. Sebenarnya tujuanya untuk apa. Kalau masih dalam batas "wajar" sih nggak apa kali ya. Tapi inilah yang menjadi ke-bambang-an, eh... ke-bimbang-an saya. Batas "wajar" kita mungkin beda dengan batas "wajar" orang lain. Oleh karena itu mari kita bernyanyi.... xixi. Mari kita senantiasa saling mengingatkan. Yuk, yak yuk.

Nih poto saya sama kang Aep. Kalau yang kayak gini alay gak, heheh